Ratting : G
One Shoot!!
Pairing : Tujiai X Nina
Pastinya mereka bukan tokoh milik saya
mereka berasal dari anime Ultra Maniac
“kenapa hari ini sangat membosankan”
tanpa sadar nina menuju lapangan bola yang berada di sekolahnya, lapangan itu
terletak tepat di belakang kelasnya, “nina, kau juga menonton??” perempuan
berambut panjang coklat bertanya kepadanya “emang ada apa ayu hari ini??” ..
“kamu lupa nina hari ini ada pertandingan sepak bola antara SMA Shuei dan SMA Kukuryu”
.. “aku baru tau" mungkin sikap kurang peduli nina akan sekitar membuatnya
tidak tahu tentang apa saja yang sedang trend dan yang sedang lagi menjadi
bahan pembicaraan, akhirnya nina menonton pertandingan itu bersama ayu, “nina,
lihat itu atlit sepak bola, kyaaa sangat tampan-tampan” .. “ayu, apakah yang
ada dipikiranmu hanya pria pria dan pria, huft” lewatlah sesosok pria di
hadapan mereka seorang atlit bernomor punggung 10, atlit itu tersenyum kepada
nina “ayu bukankah itu tujiai??” .. “kau tertarik padanya nina??” .. “haaaaa,
tidak tidak kok, aku hanya ingin memastikanya??” .. “ia nina ia tujiai” ..
“haa, aku jarang melihatnya bermain bola” .. “karna kau terlalu tertutup nina,
haha, ya sudah lebih baik kita menonton pertandingan ini saja,”
15 Menit berjalanya pertandingan,
tanpa terasa nina sangat menikmati pertandingan tersebut, bahkan nina memberi
support kepada Atlit SMA Shuei dengan antusiasnya, Ayu pun bingung melihat
sikap nina dan angkat bicara “Nina, sepertinya kau sangat menyukai pertandingan
ini ya ?” Tanpa sadar wajah nina memerah “Tidak ayu aku hanya emememem” ..
“ayolah nina mengaku saja, kau menyukai pertandinganya atau atlitnya ??” ..
“ayuuuuu, apa yg kau katakana” .. “hahaha tu kan nina Wajahmu menjadi sangat
sangat merah” .. “Benarkah” .. “ia, wajahmu seperti org yg sedang jatuh cinta”
tanpa disadari saat meereka sedang asyik mengobrol seorangpria dengan nomor
punggung 10 dari SMA Shuei mencetak 1 gol, dan nina berteriak dengan senangnya,
Tanpa disadari, pertandingan pun
selesai dengan SMA Shuei menjadi pemenang dengan skor 3-1, nina pun bersiap
untuk pulang, “Jaaa, ayu chan” .. “jaaa, nina hati hati dijalan ya” .. “ia ayu”
nina berjalan menuju jalan kerumahnya di persimpangan jalan dia bertemu dgn tujiai,
nina bingung harus melakukan apa, seketika nina menjadi kikuk saat melihat
tujiai, tujiai pun angkat bicara “hei, trimakasih untuk dukunganya tadi, nina”
.. “ememem ia tujiai, sama sama, sejak kapan kau bermain sepak bola ??” ..
“haha, sudah lama, kau nya saja yg baru tau sekarang,” .. “hehe, maaf” .. “oh,
ia mau kutraktir ?? didekat sini ada tempat ramen yg enak, yah hitung-hitung
sebagai tanda terimakasih dan juga untuk merayakan kemenanganku” ..
“benarkah??” mata nina berkaca kaca, ia seakan tak percaya kalau tujiai sedang
mengajaknya makan bersama, “benar, mau ??” tanpa pikir panjang nina langsung
mengiyakanya “iya, aku mau”
Suasana ditempat ramen sedang sepi,
nina menjadi malu, karna dipikiran nina hal ini sama saja dengan melakukan
kencan bersama tujiai, mereka telah sampai di tempat duduknya, “nina, kau ingin
memesan apa” .. “ememem, aku tidak tau harus memesan apa” mendengar perkataan
itu keluar dari bibir nina, tujiai pun tertawa “hahaha, nina kau ini lucu, haha
benarkah kau tidak tau harus memesan apa ?” wajah nina pun memerah “benar
tujiai, aku belum pernah ketempat seperti ini sebelumnya, ini yg pertama” ..
“haha, apa kau ingin aku memesankan sesuatu untuk mu” .. “eh, memesankan” ..
“ia, apa kau mau” .. “maaf merepotkan” .. “haha tidak apa apa nina, bagaimana
kalau kita memesan ramen dengan rasa kari yg ditaburi dengan potongan potongan
ayam yg kecil” .. “wah, boleh boleh, aku tertarik” .. “minumnya” ..
“sekalian kau saja yg menentukan tujiai
aku tidak tau minuman mana yg harus dipesan” .. “haha kalau aku sarankan lebih
baik meminum soda, setelah makan dan mungkin akan membuatmu bersendawa” ..
“baiklah, aku mau” akhirnya tujiai memesan 2 buah ramen dan 2 kaleng soda,
mereka terlihat sangat akrab saat menunggu pesanan mereka datang bahkan
sesekali tujiai menggoda nina, dan pelayan pun datang mengganggu kesenangan
mereka “tuan, makanan anda sudah siap” .. “ah terimaksih” tujiai pun membantu
pelayan meletakan ramen dan soda di meja mereka “waaaaaah ramenya terlihat
sangat enak” .. “kau jangan melihatnya saja nina, ayo dimakan ramenya, dan
katakana kepadaku bagaimna rasa ramen itu” .. “baiklah” nina pun memakan
ramennya “ Tujiai, ramen ini sangat enak” mata nina berkaca kaca saat kata kata
itu keluar dari bibirnya dan membuat tujiai hanya tertawa, selesai lah acara
makan ramen mereka, saatnya mereka membayar bill pesanan mereka, “nina tunggu
sebentar” .. “baiklah” nina menjawab.
“Pak, jadi berapa semuanya” .. “Tuan
memesan apa ??” .. “2 ramen dan 2 soda” .. “semuanya 30.000” .. “baik ini pak”
tujiai memberikan si bapak kasir tersebut uang 50.000, si kasir pun memberikan
kembalianya kepada tujiai, tujiai terkejut melihat uang kembalianya “Loh pak,
bukanya seluruhnya 30.000, tapi kenapa kembalianya malah 30.000 ??” tujiai
bingung “haha ia benar smuanya 30.000 ribu tuan, tapi karna hari ini adalah
hari couple, mereka yg datang berkencan dengan pasangannya akan mendapatkan
diskon 10.000 mangkanya kembalianya bisa jadi 30.000” eh seketika wajah nina
dan tujiai pun memerah “baiklah trimaksih tuan, kami tunggu kunjungan tuan berikutnya”.
Mereka pun keluar dari rumah makan ramen tersebut.
“Tujiai, terimakasih untuk hari ini,
karna telah mentraktirku ramen yg sangat sangat enak,” .. “haha ia ia sama sama
nina, terimakasih juga karna ingin merayakan kemenangan ini bersamaku, baiklah
aku akan mengantarkanmu pulang” .. “eh tidak perlu tujiai” .. “walaupun kau
melarangnya aku akan tetap mngantarmu, lagian hari semakin gelap, aku tidak
bisa membiarkan mu sendirian” nina terkejut mendengar tujiai mengatakan hal
itu, nina tidak bisa menjawab apa apa selain memberikan anggukan kepada tujiai.
Sampailah dirumah nina, “Tujiai
terimakasih, untuk semuanya” .. “ia nina sama sama” Nina pun segera masuk
kedalam rumahnya, setelah melihat nina masuk tujiai pun pergi,
Dikamar nina “hah hah hah, ya tuhan,
apa yg telah aku lakukan hari ini, apa hari ini mimpi, ya ya, sepertinya hari
ini mimpi, syukurlah” .. ‘’NINA, cepat mandi setelah itu makan malam, belajar
dan pergi tidur” ibu nina berteriak memanggilnya, “ia ibu aku akan, mandi,
makan malam, belajar, dan tidur, Eh tidur ?? tidur didalam mimpi, hari ini kan
mimpi,” .. “mimpi apa nina” tiba tiba ibu nina datang dan mencubit kedua pipi
nina “aduh ibu sakit” .. “sakitkan, itu berarti tidak mimpi, haha” wajah nina
memerah dan dimulailah rutinitas biasa nina sampailah pada puncak rutinitasnya
yaitu tidur.
Disekolah, “Nina, tumben kamu
datangnya telat” .. “mungkin semalam aku tidurnya kemalaman, ayu” saat mereka
sedang asyik berbicara, tujiai baru saja datang dan menyapa nina “ohayou, nina”
.. “ohayou” .. “hari ini jangan lupa datang lagi ya kepertandingan, aku ingin
kau menontonya” wajah nina memerah, tujiai sangat suka menggodanya, dan
pelajaran pun dimulai. Saat di pertengahan jam pelajaran akhir yaitu olahraga
kaki tujiai terkilir karna sangking semangatnya, melihat hal itu nina bersedih.
Dan membantu kaji membawa tujiai ke ruang UKS.
Sesampai Diruang UKS Kaji meninggalkan
mereka berdua disana, dan ia pun kembali ke lapangan, “Tujiai kau tidak apa
apakan ??” .. “aku baik baik saja nina, argh” .. “tujiai, sebaiknya kau
beristirahat saja , dan urungkan niatmu sehabis ini ikut bermain bertanding
melawan SMA Misamada nanti” .. “tidak nina, aku baik baik saja” .. “Tapi
tujiai, kaki mu merah dan membengkak, aku takut, nantinya akan semakin parah,
kumohon” .. “kau mengkhawatirkan ku ??” nina kikuk, nina tidak tau harus
menjawab apa, wajah nina seketika memerah, “Nina sakura, sekali lagi aku Tanya,
apa kau mengkhawatirkan ku ??” .. “eeeeemm, ia aku sangat mengkhawatirkanmu”
nina hanya tertunduk, “baiklah kalau seperti itu lakukan” .. “Lakukan ??
Maksudnya ??” .. “lakukan sihirmu, sihir seperti yg kau gunakan untuk
menyelamatkan ayu di kapal kecil kemarin” .. “eh, tapi aku, emmmmm” .. “kenapa
nina ??” .. “kemampuan sihirku, masih buruk, aku takut akan gagal, dan biasanya
bila gagal, aku tidak bisa menemukan mantra pemulihnya, hehe” nina tertawa
sambil tersipu malu “hahaha, lakukan saja nina, aku percaya kepadamu, kumohon,
aku ingin bertanding sore ini,” .. “Tapi tujiai” .. “kumohon nina J” nina pun mersa iba melihat sikap tujiai dan
dia menyetujui.
Seperti biasa sebelum melakukan sihir
nina berubah terlebih dahulu, wajah tujiai memerah saat melihat nina
menggunakan seragam sekolah sihirnya “ada apa tujiai ??” .. “tidak ada, hanya
saja, kau lebih manis menggunakan seragam ini” mendengar perkataan itu nina
hanya terdiam dan malu “baiklah tujiai tunggu sebentar” nina memasukan salep yg
ia dapatkan di ruang UKS kedalam magic box nya, dan ia mulai mengucapkan mantra
PRACTICE, jadilah salep penyembuh yg sangat berkhasiat, saat nina mengoleskan
salep itu kekaki tujiai nina agak ragu, dan tujiai memegang tangan nina agar ia
tidak ragu, dan al hasil salep sudah di oleskan, seketika salep yg dioleskan
tadi bercahaya, dan membuat bengkak dan kemerahan di kaki tujiai hilang
“Terimakasih nina, kau harus menontonya sore ini” .. “mmm baiklah, aku akan
menontonya sampai akhir”
Sore hari pun tiba, pertandingan
dimulai, 15 menit pertandingan berlangsung begitu sangat sengit, nina dan ayu
mendukung SMA Shuei dengan semangatnya, babak pertama selesai, skors masih
kosong kosong, nina khawatir dengan keadaan ini, dan di mulailah babak kedua,
40 menit setelah pertandingan berlangsung, tiba tiba tujiai merasa kesakitan
karna salep nina tadi tdak bertahan lama, kakinya kembali membengkak, nina yg
menyadarinya hal itu langsung berteriak dan menyuruh tujiai untuk diganti
dengan pemain cadangan, tapi tujiai malah teriak balik kepada nia “NINA, JIKA
AKU MENCIPTAKAN 1 GOL, AKU INGIN SEPULANG INI KITA KENCAN” nina hanya terdiam
mendengar apa yg dikatakan tujiai tadi, “nina kau harus menjawabnya, sebentar
lagi waktu akan habis, dan hasil akan seri” ayu mencoba meyakinkan nina
“BAIKLAH TUJIAI AKU AKAN BERKENCAN DENGANMU” teriak balik nina, mendengar hal
itu tujiai kembali bersemangat, dalam keadaan kaki yg masih sakit tujiai
berusaha menciptakan sebuah gol, dua kali kesempatan ia coba hasilnya gagal,
ketika 44 menit berjalanya pertandingan tujiai berhasil menciptakan sebuah gol
yg di bantu oleh operan dari kaji, nina tersenyum dan wajahnya memerah
mengingat jika tujiai menciptakan gol dia akan kencan.
Selesailah pertandingan nina menunggu
tujiai di depan gerbang sekolah, akhirnya datanglah tujiai “kau menungguku nina
??” .. “eeh” nina jadi kikuk dan serba salah, tidak tahu apa yg telah dia
lakukan “haha, nina kau lucu sekali, apa kau tetap ingin berkencan dengan aku
yg sakit ini” tujiai menunjukan kakinya “ia, benar kakimu membengkak bagaimana
kalau kita batalkan kencan, dan biarkan aku mengobati lukamu tanpa sihir”
tujiai terdiam, lalu ia membawa nina duduk di bawah pohon, yg berada dekat dgn
gerbang sekolah tersebut “baiklah kau obati saja lukanya, tapi aku tidak setuju
akan kencan yg dibatalkan, aku susah payah memciptakan gol agar bisa berkencan
denganmu” .. “Tapi kondisimu ini sangat buruk tujiai” .. “Nina kau ini sangat
bersemangat sekali ya ingin kencan denganku, kencan itu tidak harus dilakukan
hari ini, kan kita bisa mengundurnya sampai keadaan ku baikkan, tak ku sangka
ternyata kau orgnya tidak sabaran juga, haha” nina terdiam dan tersipu malu
mendengar perkataan tujiai tadi, “tujiai kau ini sangat sangat sangat” ..
“sangat apa ?? sangat Tampan ? Mempesona ? Indah ? atau Sempurna, hahaha” ..
“kau sangat menyebalkan, kenapa kau sangat suka menggodaku” teriak nina,
akhirnya nina selesai mengobati luka tujiai dan mereka pulang bersama sama, THE
END
By: Juanda
Hahaha, Fanfic kelima, cerita kali ini
dari anime ultra maniac karna sangat jarang saya temui fanfic ultra maniac yg
berbahasa Indonesia, mangka dari itu saya membuatnya, tapi Gomen ya mina, kalau
fanficnya agak mengecewakan dan sedikit tidak berkenan di hati mina, rencananya
nanti akan dibuatkan fic kelanjutanya kencan si nina dan tujiai, tunggu aja ya,
jaaa-
Komentar
Posting Komentar